Riwayat Singkat Lord Baden Powell
Sumber: Wills, Chuck. 2009. Boy Scouts of America: A Centennial History (2nd Edition).
USA: DK Corp. (Published: November 2nd 2009 – ISBN 0756656346).
- Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth Powell.
- Baden Powell sudah menjadi
anak yatim sejak ia berumur 3 tahun. Ayahnya, Domine Baden Powell
meninggal dunia pada tahun 1860.
- Hobby pertama Baden Powell
adalah memasak. Keterampilan ini ia pelajari dari ibunya, Henrietta Grace
Smyth.
- Baden Powell sering kabur
(membolos) saat jam pelajaran ketika ia bersekolah di Rose Hill School, Royal
Tunbridge Wells, Kent. Hal ini ia lakukan karena ia menganggap pelajaran
di kelas adalah hal yang membosankan.
- Baden Powell dapat melukis
dengan kedua tangannya secara bersamaan. Hal yang sama dapat ia lakukan
saat menulis huruf dan angka di buku pelajarannya.
- Baden Powell adalah siswa
yang selalu mendapatkan beasiswa sejak ia bersekolah setingkat SD (Grammar
School) sampai dengan pendidikan tinggi (Royal Military Academy).
- Baden Powell adalah
seorang penjaga gawang dari klub sepakbola The Charterhouse Football Club.
- Baden Powell remaja adalah
pribadi yang tidak bisa diam, hingga segala macam aktivitas apapun
digelutinya. Teman-temannya menjuluki ia dengan sebutan “Bathing Towel”,
karena ia selalu berkeringat dan baju yang ia kenakan mirip seperti handuk
yang digunakan orang setelah mandi.
- Baden Powell remaja selalu
memperhatikan pengemis di jalanan kota London saat ia akan tidur malam. Ia
selalu meluangkan waktunya kurang lebih setengah jam untuk mengamati
aktivitas para pengemis.
- Baden Powell mengidolakan
tiga tokoh ksatria Eropa, yakni: Saint George, King Arthur, dan Sir
Launcelot du Lake.
- Tugas pertama yang
diterima Baden Powell saat lulus dari akademi militer tahun 1876 adalah
memimpin pasukan kavaleri berkuda Hussars divisi 13 di India dengan
pangkat Letnan.
- Baden Powell belajar ilmu
intelijen dan spionase (mata-mata) dari tentara Amerika Serikat, Frederick
Russell Burnham.
- Baden Powell mendapat
julukan dari kaum suku Zulu di Afrika Selatan dengan sebutan “Impeesa”
yang artinya “serigala yang tak pernah tidur”.
- Tugas perang pertama kali
diterima Baden Powell saat berperang melawan kaum Boer di Afrika Selatan
pada tahun 1880. Kaum Boer adalah bangsa kulit putih Eropa yang lahir dan
besar di Afrika Selatan, yang berniat mendirikan negara berdaulat serta
lepas dari kerajaan Inggris.
- Saat perang Boer kedua
(1899-1902), Baden Powell bersama 1.200 pasukannya terkepung oleh 6.000 pasukan
kaum Boer di sebuah kota kecil Afrika Selatan bernama Mafeking selama 217
hari.
- Tokoh pergerakan nasional
Indonesia, Ernest Douwes Dekker, ikut terlibat dalam perang Boer kedua ini
dengan berjuang di pihak kaum Boer.
- Selama terkepung dalam
perang Boer kedua, Baden Powell membentuk kelompok kerja anak-anak sebagai
relawan perang, yang bertugas untuk membantu tentara Inggris memenuhi
kebutuhan pribadi sehari-hari. Baden Powell memberi nama “The Mafeking
Cadet Corps (MCC)”.
- Salah satu anggota MCC,
Warner Goodyear, merupakan anggota kepanduan dunia yang pertama kalinya.
- Warner Goodyear diangkat
menjadi ketua MCC dengan pangkat Sersan Mayor, di usia 13 tahun.
- Setiap anggota MCC diberikan
tanda pengenal berupa badge berbentuk simbol Fleur-de-Lys.
- Kelompok kerja MCC ini
mengilhami Baden Powell untuk menuliskan buku kepanduannya yang pertama
kali pada tahun 1899 yang berjudul “Aids to Scouting”.
- Karena buku “Aids to
Scouting” sangat laris di pasaran, maka Baden Powell kembali menulis buku
kepanduannya yang kedua, yang merupakan buku kepanduan legendaris
sepanjang masa berjudul “Scouting for Boys” dalam bentuk 6 jilid pada
tahun 1907 (dipasarkan tahun 1908).
- Baden Powell ditawari
untuk menjadi Pembina di organisasi kepemudaan “The Boys Brigade (BB)”
oleh pendirinya, William Alexander Smith. Namun Baden Powell menolak,
karena ia menilai bahwa organisasi BB penuh dengan gaya militerisme, tidak
sesuai dengan harapannya.
- Tanggal 1 sampai 8 Agustus
1907, Baden Powell mengadakan perkemahan kepanduan pertama di pulau
Brownsea, Poole Harbour, Dorset, Inggris. Ia mengundang 21 remaja Inggris
dari berbagai kalangan sosial untuk mengikuti perkemahan tersebut.
- Setiap peserta kemah
dikenakan biaya dana bhakti. Dana bhakti perkemahan kepanduan pertama
adalah sebesar £1 Poundsterling per peserta (setara £100 Poundsterling untuk
masa sekarang).
- Total biaya perkemahan itu
mencapai £55 Poundsterling. Baden Powell
sempat berhutang £24 Poundsterling. Hutang ini kemudian dibayarkan lunas
oleh salah satu orangtua dari peserta perkemahan bernama Saxton Noble yang
mengirimkan dua orang puteranya, Marc dan Humphrey.
- Baden Powell memutuskan
untuk pensiun dari dinas militer kerajaan Inggris pada usia 53 tahun,
dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal di tahun 1910.
- Baden Powell menikahi
Olave Saint Claire Soames di tahun 1912. Saat itu usianya menginjak 55
tahun, sementara umur Olave adalah 23 tahun.
- Pada tahun 1914, saat
pecah perang dunia pertama, Baden Powell mengajukan dirinya kembali untuk
berdinas militer. Permohonannya ditolak oleh King Edward VII, raja Inggris
saat itu dengan alasan bahwa tugas untuk memajukan gerakan kepanduan di
Inggris sama pentingnya dengan tugas berperang.
- Boys Scout secara resmi
diperkenalkan kepada khalayak ramai pada tahun 1908 di London, Inggris.
Saat itu diadakan pertemuan anggota pandu pertama di Crystal Palace of
London.
- Kepanduan untuk anak
perempuan didirikan oleh Baden Powell pada tahun 1910 dengan nama “Girls
Guide” dibawah pengawasan adik perempuannya, Agnes Baden Powell.
- Tahun 1916 dibentuk
kepanduan untuk usia kanak-kanak dengan nama “Cub Scout”.
- Tahun 1918 dibentuk
kepanduan untuk usia remaja berusia 17 tahun keatas, dengan nama “Rover
Scout”.
- Tahun 1920, Baden Powell
mengadakan Jamboree Dunia untuk pertama kalinya. Jamboree diadakan di
Olympia Hall, London. Olympia Hall adalah sebuah gedung luas beratapkan
kaca.
- Organisasi kepanduan dunia
(WOSM) diresmikan tahun 1920, kepanjangan dari "World Organization of Scout Movement".
- Tahun 1922, Baden Powell
menulis buku “Rovering to Success” untuk anggota kepanduan Rover Scout.
Alasan ia menulis buku ini adalah kekhawatirannya akan generasi muda di
Inggris yang mulai terpapar arus ideologi atheisme dan komunisme yang
dicetuskan oleh Friedrich Nietzsche dan Karl Marx.
- Baden Powell mengalami
sakit kelenjar prostat pada tahun 1934 hingga ia kemudian harus menjalani
operasi pengangkatan prostat.
- Pada tanggal 3 Desember
1934, Baden Powell mengunjungi Batavia (Jakarta), Hindia Belanda atas
undangan NIPV (Nederlands Indische Padvinders Vereeniging).
- Baden Powell menghadiri
Jamboree Dunia kelima pada tahun 1937, bertempat di Vogelensang
Bloemendaal, Belanda. Ini adalah Jamboree Dunia terakhir kali yang ia
hadiri.
- Tahun 1939 (82 tahun),
Baden Powell pindah ke kota kecil bernama Nyeri di Kenya, Afrika untuk
menghabiskan masa tuanya.
- Baden Powell meninggal
dunia pada tanggal 8 Januari 1941. Ia dimakamkan di pemakaman Saint Peter
di Nyeri, Kenya, Afrika.
- Nama lengkap Baden Powell
beserta gelarnya adalah sebagai berikut Lord Baron Lieutenant General (Ret.) Robert Stephenson Smyth
Baden Powell, Bart., OM., GCMG., GCVO., KCB., KSJ., DL.

mantap
BalasHapusLuar biasa kakak. Ilmu yang sangat berguna. Terimakasih.
BalasHapusBisa di kopi paste utk materi di gudep
HapusMaterinya bagus sekali, untuk Pramuka Penggalang sangat cocok
BalasHapusBisa langsung copy paste terus di print deh
Hapus